Selasa, 17 Juni 2014

SEJARAH


A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Tahun akademik 1984 – 1985 adalah tahun yang ketiga dipusatkannya segala aktivitas mahasiswa UID di kampus Utan Kayu. Dengan kondisi heterogen seluruh mahasiswa yang diterima serta didukung oleh lingkungan yang relative baru, menjadikan suasana aktivitas mahasiswa di kampus terasa kurang dinamis dan monoton
Untuk menciptakan suasana yang lebih dinamis, mahasiswa Fakultas Hukum khususnya angkatan 1984 berinisiatif melakukan suatu terobosan dengan mengadakan kegiatan alam bebas seperti camping, hiking dan mengikuti lomba lintas alam, yang kesemuanya itu belum terorganisir dengan baik.

2. Dasar Pemikiran

Setelah beberapa kali mengadakan kegiatan seperti tersebut di atas, maka terbersit suatu ide untuk membentuk wadah yang lebih terorganisir, sehingga dalam pelaksanaannya dapat lebih terarah.
Ide ini dilanjutkan kemudian dengan pencarian sebuah nama – nama yaitu; BRIKAPALA (Brigade Kawula Muda Pecinta Alam) yang diusulkan oleh Aris Bima Sucipto, usulan kedua yakni dari Denny Hidayat Azis yaitu MAKUMPALA (Mahasiswa Hukum Pecinta Alam) serta usulan yang ketiga yaitu BIMAPALA (Brigade Mahasiswa Pecinta Alam) oleh Didin Komaruddin. Akhirnya tercapailah suatu kesepakatan pada tanggal 19 November 1985 untuk memilih nama BIMAPALA, dan organisasi BIMAPALA dikukuhkan pada tanggal 7 Desember 1985 pada pukul 00.00 WIB di Ciherang – Cidahu, Sukabumi, dan pada saat itu juga nama sebelas orang pendiri disahkan secara resmi. Adapun nama – nama dari 11 orang pendiri BIMAPALA UID adalah sebagai berikut:

a. Ahmad Amin Wahab BMP. 001 Pendiri
b. Aria Bima Sucipto BMP. 002 Pendiri
c. Denny Hidayat Azis BMP. 003 Pendiri
d. Didin Komaruddin BMP. 004 Pendiri (BUPI)
e. Eko Sumarko BMP. 005 Pendiri
f. Erizal BMP. 006 Pendiri
g. Iriantoni BMP. 007 Pendiri
h. Muhammad Ridwan BMP. 008 Pendiri
i. Ruyana Haris BMP. 009 Pendiri
j. Sutrisno BMP. 010 Pendiri
k. Untung Sugiarto BMP. 011 Pendiri

Dalam perkembangan selanjutnya, agar setiap kegiatan yang dilakukan BIMAPALA juga dapat membawa misi dan nama baik almamaternya, maka hingga kini nama BIMAPALA ditambah menjadi BIMAPALA UID.

B. Kondisi Obyektif Perkembangan Bimapala UID

1. Periode 1985 – 1989

Setelah resmi berdiri, selanjutnya Bimapala UID dalam beraktivitas di kampus, berada dalam naungan Senat (BEM) mahasiswa Fakultas Hukum, Seksi Olah Raga, Kesenian dan Rekreasi (Sie. Orkesrek).
Pada periode ini aktifitas organisasi sangat terbatas, yaitu terbatas pada kegiatan Jambore dan Bakti Sosial yang diselingi dengan Hiking serta mengikuti Lomba Lintas Alam Parakan Salak (berhasil memperoleh Juara II). Selama periode ini pula eksistensi Bimapala UID belum banyak dirasakan oleh mahasiswa UID. Hal ini tidak terlepas dari kurangnya fasilitas yang dimiliki serta adanya pandangan sempit dan apriori dari pihak luar terhadap Bimapala UID.
Kendala lainnya adalah program kerja yang kurang terarah dengan baik dan tidak sistematis, misalnya dalam penerimaan anggota baru menggunakan sistem yang sangat sederhana, yaitu berdasarkan banyaknya jumlah kegiatan yang telah diikuti oleh calon anggota.
Periode ini merupakan periode penyamaan visi segenap fungsionaris dan anggota Bimapala UID dalam upaya mengembangkan organisasi kearah yang lebih baik. Dalam proses penyamaan visi ini tidak terlepas dari perbedaan pendapat maupun pandangan dalam organisasi, hal ini wajar karena merupakan dinamika dari kematangan berpikir. Untuk memperjelas orientasi tujuan organisasi, akhirnya disepakati untuk mengadakan Musyawarah Besar (Mubes) yang diadakan pada tanggal 28 Juli – 1 Agustus 1989 di Sukareja, Sukabumi.
Mubes pertama ini mempunyai nilai historis yang tinggi, karena melalui Mubes ini dapat dirumuskan dan disahkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Bimapala UID yang merupakan landasan pijak organisasi, sehingga orientasi tujuan organisasi semakin jelas.
Pada periode ini juga telah diciptakan Mars Bimapala UID yang diciptakan oleh Mas Dono (Alm.) dan Mbak Neneng Lies Handayani dan diaransir oleh Bung Suwita.

2. Periode 1989 – 1991

Dalam rangka penataan manajemen organisasi maka pada periode ini merupakan masa konsolidasi dari periode sebelumnya, untuk itu fungsionaris Bimapala UID dengan didukung oleh segenap anggota, mengambil suatu kebijaksanaan untuk mengadakan reformasi dan restrukturisasi dalam tubuh organisasi.
Sasaran utama dari langkah konsolidasi ini adalah peningkatan sumber daya anggota melalui penyamarataan kualitas pengetahuan, ketrampilan alam bebas, yang diwujudkan dengan menyusun suatu sistem pendidikan dan latihan yang terarah. Diklat pertama kali ini diadakan pada tanggal 21 – 26 Februari 1990, yang kemudian menghasilkan angkatan pertama diklat yaitu angkatan Bukit Picung (BUPI). Diklat pertama ini merupakan embrio dari sistem Diklat yang ada sampai sekarang.
Untuk menunjang keberhasilan masa konsolidasi ini, maka organisasi memutuskan untuk mengadakan her registrasi anggota yang diadakan pada bulan Februari – November 1990. Dalam upaya meningkatkan eksistensi Bimapala UID, maka pada periode ini terus diupayakan pendekatan intensif dengan pihak rektorat. Setelah melalui proses pendekatan yang cukup panjang, akhirnya pada tanggal 3 Februari 1990 pihak Rektorat UID meligitimasi Bimapala UID sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan kampus UID, yang langsung dibawah koordinasi PUREK III UID.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran serta dan dukungan dari PUDEK FH Bapak Imam Hidayat, SH. (alm.), Bapak Ahmad Mulkan, S.H. PUREK III UID dan Bapak Endi Djunaedi PUREK III UID pengganti Bapak Ahmad Mulkan, S.H.
Dengan diakuinya Bimapala UID sebagai salah satu UKM, maka orientasi kegiatannya pun mencakup keempat Fakultas yang ada di UID. Untuk lebih memperkenalkan keberadaan Bimapala UID, pada bulan November 1990 untuk pertama kalinya diadakan kegiatan pendakian umum yang diikuti oleh mahasiswa keempat Fakultas, kegiatan ini terus dikembangkan hingga sekarang.
Seusai masa her registrasi Bimapala UID mengadakan kegiatan mentoring pada bulan Desember 1990 dalam rangka penyeragaman pengetahuan, ketrampilan serta prinsip mental bagi anggotanya. Selain itu kegiatan mentoring ini sebagai ajang uji coba bagi sistem Diklat yang akan diterapkan sebagai sistem peniramaan anggota baru. Patut disayangkan, kegiatan ini hanya diikuti oleh sebagian kecil anggota saja. Dengan demikian, dalam masa konsolidasi ini secara tidak langsung telah terjadi seleksi alamiah (natural selection) bagi anggota, sehingga hanya anggota yang berminat dan mempunyai rasa memiliki yang tinggi saja yang tetap berkiprah dalam mengembangkan sayap organisasi.
Masa konsolidasi ini selesai pada bulan Desember 1990 dan tahun 1991 mulai memasuki tahap pengkaderan anggota dengan membuka penerimaan anggota baru melalui sistem Diklat yang baru pada awal maret 1991. Dalam proses pelaksanaan Diklat ini Bimapala UID mendapat bantuan dari kampus berupa ruang sekretariat yang digunakan hingga sekarang ini.
Dalam rangka pengembangan aktifitas organisasi, untuk yang pertamakalinya, diadakanlah kegiatan ekstern yang cukup progresif, yaitu ekspedisi Penelitian dan Bakti Sosial pada masyarakat suku Tengger di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur pada tanggal 1 – 10 Juli 1991.
Sebagai penutup masa kepengurusan periode 1989 – 1991, diadakan Mubes kedua di Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Mubes ini menghasilkan AD/ART yang telah diperbaharui, pengembangan struktur organisasi dan program kerja serta pembentukan Badan Pengurus Harian Bimapala UID periode 1991 – 1992. Selain itu, melalui Mubes ini juga diangkat Bapak Ir. Raihan Rasjidi dan Bapak Azhar Usman, SH sebagai Pembina organisasi.

3. Periode 1991 – sekarang

Periode ini merupakan tahap penyempurnaan mutu organisasi, pengembangan demi pengembangan dalam organisasi terus dilakukan dan eksistensi dari Bimapala UID semakin kukuh. Pengembangan dan peningkatan sumber daya anggota tetap menjadi issue sentral kebijaksanaan organisasi, karena kami menyadari bahwa anggota adalah asset terpenting dari suatu organisasi. Tanpa anggota yang berkualitas tinggi maka organisasi tidak akan berkembang dengan baik, walaupun didukung oleh segudang sarjana. Tidak mengherankan jika akhirnya Bimapala UID mempunyai prinsip, lebih baik mempunyai anggota sedikit tapi berkualitas dari pada mempunyai anggota anggota banyak tapi tidak menghasilkan apa – apa.
Dalam upaya memperluas pengetahuan anggota, Bimapala UID telah mengutus beberapa anggota untuk mengikuti kegiatan – kegiatan pelatihan seperti sekolah SAR yang diselenggarakan oleh Wanadri, kursus Rock Climbing oleh Skygers, Pendidikan jurnalistik yang diadakan Yayasan Pijar dan Mapa Gunadarma.
Selain itu sistem pembinaan anggota diperbarui dengan metode pengembangan ketrampilan anggota yang lebih terarah dan sistematis, yang terangkum dalam satu paket masa bakti calon anggota Bimapala UID. Sebagai landasan pijak dari sistem ini adalah Peraturan Pelaksana Sistem Pendidikan dan Latihan Bimapala UID, yang dirumuskan pada Mubes ke – IV di Cipayung, Jawa Barat.

C. Hubungan Dengan Lembaga Lain

Dalam perjalanan pengembangan organisasi, Bimapala UID telah menjalin hubungan dengan beberapa organisasi, Lembaga swadaya Masyarakat maupun instansi pemerintah. Hubungan ini dalam dua bentuk yaitu kerjasama antar organisasi dan partisipasi aktif Bimapala UID dalam kegiatan.
Dalam hubungan kerjasama organisasi, Bimapala UID telah menjalin hubungan dengan Wanadri, Mapala UI dalam rangka penataan system Diklat. Pada pelaksanaan ekspedisi, Bimapala UID bekerjasama dengan Palacandika, Singosari Jawa Timur dan Mapala Siginjai Universitas Jambi. Selain itu, Bimapala UID pernah diminta untuk turut membantu kegiatan pelatihan di organisasi lain seperti di Giri Gahana UPN Jakarta pada kegiatan sekolah kepala suku, dan beberapa Pendidikan Dasar pada organisasi Perintis STTI, Krapala, Edelweiss SMA 5 dan Rismapala Bekasi.
Bimapala juga berpartisipasi aktif dalam beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi lain, diantaranya adalah kegiatan seminar yang diadakan oleh Walhi Porda DKI, Pendidikan Jurnalistik yang diadakan oleh Mapa Gundarma, kursus Rock Climbing yang diadakan oleh klub Skygers Bandung, lomba panjat dinding yang diadakan oleh senat Fakultas Teknik Universitas Ass-Syafi’iyah.
Instansi pemerintah yang telah bekerjasama dengan Bimapala UID adalah Direktorat Bimbingan dan kelembagaan Departemen Agama, Direktorat Bina Masyarakat Terasing dan Direktorat Pengembangan Desa Departemen Dalam Negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar