Selasa, 17 Juni 2014

MATERI LEADERSHIP



I. Konseptualisasi
Menggalang persatuan dan kesatuan Bangsa dibutuhkan seorang pemimpin kharismatik, berwawasan luas, politikus serta merakyat. Jika komponen dasar tersebut telah terpenuhi, kiat dalam realisasi obsesi dari garis-garis besar tujuan akan terwujud. Relevansi dari contoh sederhana diatas adalah tentang leadership. Leadership sendiri sub bagian dari disiplin ilmu politik yang mempelajari cara bagaimana bagi seorang pemimpin harus bertanggungjawab kepada yang dipimpin.
Karakter seorang pemimpin Dunia ada bermacam corak. Lepas apakah pemimpin tersebut terpilih lewat jalan konstitusi atau melalui cara kudeta dari suatu Revolusi dalam sistem politik pemerintahan pada suatu Negara yang ada. Dalam hal semacam ini, telah secara langsung terlihat gambaran potret sistem pemerintahan dari suatu negara, baik sistem politik dalam negri maupun sistem politik luar negrinya. Tidak mengherankan apabila corak suatu sistem politik suatu negara tersebut langsung dapat berpengaruh terhadap negara-negara lainnya. Khususnya antara negara dunia pertama dengan negara dunia ketiga. Pengaruh dalam hal ini sangat jelas karena bagi negara dunia pertama pengaruh untuk turut campur tangan dengan dana investasi sebagai senajata utamanya, sedangkan bagi negara dunia ketiga pengaruh ketergantungan serta pengaruh ideologi adalah tantangan serius bagi negara dunia ketiga tersebut.

II. Elemen Ladership 
Dalam kepimimpinan terdapat elemen-elemen saling kait-mengait yang tidak terlepas. Elemen tersebut, adalah 3 (tiga) elemen terpenting, yaitu antara lain :
1. Pemimpin yaitu seorang yang diberi tugas serta wewenang untuk memimpin suatu tugas atau pekerjaan atau organisasi.
2. Yang dipimpin yaitu orang-orang atau massa yang diberikan tugas melalui bagian-bagiannya masing-masing dalam melaksanakan pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya.
3. Pimpinan yaitu seseorang yang akan menentukan dari sistem pemerintahan yang diterapkannya atau terhadap lembaga yang dipimpinnya.

III. Syarat-syarat Leadership

Dalam konsep Islam, telah dengan jelas diterangkan bahwa tugas terberat adalah menentukan seorang Ulil Amri. Salah dalam memilih seorang Khalifah atau pemimpin akan menjadi malapetaka bagi dirinya maupun organisasi atau negara. Tidaklah mudah memunculkan seorang figure pemimpin yang bijak, paham tentang apa yang harus dilakukan, sebab terdapat dua teori yang menyatakan tentang munculnya seorang pemimpin. Pemimpin yang muncul karena proses alam (natural selection) dan pemimpin yang secara murni diciptakan atau disiapkan. Kelemahan dalam figure pemimpin yang kedua, akan muncul secara kuat kebiasaan menunggu serta mengharap petunjuk terhadap atasan atau yang terkenal dengan sistem komando atau juga sistem patron. Idealnya dalam hal ini adalah penggabungan dari kedua sistem yang ada dengan perbandingan lebih dominan pada proses pertama (natural selection).
Figure sorang pemimpin minimal memenuhi syarat-syarat sebagai berikut, antara lain :

1. Syarat Mental :
a. Mempunyai kecakapan lebih dari anggota lainnya;
b. Mempunyai daya rekreatif atau daya tarik tersendiri;
c. Konsisten, serta tabah dalam menghadapi setiap masalah yang dihadapkan pada dirinya;
d. Selalu insyaf dan sadar akan tugas dan tanggungjawab.

2. Syarat Jasmani :
a. Kuat serta sehat;
b. Mobilitas tinggi serta bisa cepat ambil keputusan.
c. Mempunyai sifat jujur, bijaksana dan tegas serta memiliki dasar-dasar KADER (Kreatif, Aktif, Dedikasi atau bijaksana, Elastis atau luwes atau pandai bergaul untuk menyesuaikan diri, Responship atau peka terhadap keadaan).

IV. Tugas Seorang Leader

Nasib seseorang tidak akan berubah jika mereka sendiri tidak berupaya untuk merubahnya sendiri. Secara garis besar doktrin tersebut selalu terngiang di telinga setiap kita mengkaji ajaran Islam. Seperti juga dengan lembaga Bimapala, figure pemimpin ideal sangat dapat diharapkan untuk dapat merubah wajah lembaga lebih solid dan professional akan basic, orientasi serta mekanisme kerja yang ada.
Minimalisasi untuk mencapai target seperti tertulis di atas akan tugas seorang leader adalah sebagai berikut, antara lain :
a. Mampu sebagai perencana (planning), atau seorang konseptor;
b. Memotfasi setiap perangkat lembaga yang ada;
c. Mampu dan harus dapat mencapai sasaran target program selama masa jabatan yang dipimpinnya;
d. Mengontrol serta mengkaji ulang setiap keputusan-keputusan yang telah diambil;
e. Berhasil mencapai tujuan akhir (ultimate goal) dan bisa menjaga kreadibilitas serta eksistensi lembaga yang berguna bagi seluruh anggota serta bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Sumber: Diktad Pendidikan Dasar Bimapala UID

Tidak ada komentar:

Posting Komentar