1. Latar Belakang
Tahun
akademik 1984 – 1985 adalah tahun yang ketiga dipusatkannya segala
aktivitas mahasiswa UID di kampus Utan Kayu. Dengan kondisi heterogen
seluruh mahasiswa yang diterima serta didukung oleh lingkungan yang
relative baru, menjadikan suasana aktivitas mahasiswa di kampus terasa
kurang dinamis dan monoton
Untuk
menciptakan suasana yang lebih dinamis, mahasiswa Fakultas Hukum
khususnya angkatan 1984 berinisiatif melakukan suatu terobosan dengan
mengadakan kegiatan alam bebas seperti camping, hiking dan mengikuti
lomba lintas alam, yang kesemuanya itu belum terorganisir dengan baik.
2. Dasar Pemikiran
Setelah
beberapa kali mengadakan kegiatan seperti tersebut di atas, maka
terbersit suatu ide untuk membentuk wadah yang lebih terorganisir,
sehingga dalam pelaksanaannya dapat lebih terarah.
Ide ini
dilanjutkan kemudian dengan pencarian sebuah nama – nama yaitu;
BRIKAPALA (Brigade Kawula Muda Pecinta Alam) yang diusulkan oleh Aris
Bima Sucipto, usulan kedua yakni dari Denny Hidayat Azis yaitu MAKUMPALA
(Mahasiswa Hukum Pecinta Alam) serta usulan yang ketiga yaitu BIMAPALA
(Brigade Mahasiswa Pecinta Alam) oleh Didin Komaruddin. Akhirnya
tercapailah suatu kesepakatan pada tanggal 19 November 1985 untuk
memilih nama BIMAPALA, dan organisasi BIMAPALA dikukuhkan pada tanggal 7
Desember 1985 pada pukul 00.00 WIB di Ciherang – Cidahu, Sukabumi, dan
pada saat itu juga nama sebelas orang pendiri disahkan secara resmi.
Adapun nama – nama dari 11 orang pendiri BIMAPALA UID adalah sebagai
berikut:
a. Ahmad Amin Wahab BMP. 001 Pendiri
b. Aria Bima Sucipto BMP. 002 Pendiri
c. Denny Hidayat Azis BMP. 003 Pendiri
d. Didin Komaruddin BMP. 004 Pendiri (BUPI)
e. Eko Sumarko BMP. 005 Pendiri
f. Erizal BMP. 006 Pendiri
g. Iriantoni BMP. 007 Pendiri
h. Muhammad Ridwan BMP. 008 Pendiri
i. Ruyana Haris BMP. 009 Pendiri
j. Sutrisno BMP. 010 Pendiri
k. Untung Sugiarto BMP. 011 Pendiri
Dalam
perkembangan selanjutnya, agar setiap kegiatan yang dilakukan BIMAPALA
juga dapat membawa misi dan nama baik almamaternya, maka hingga kini
nama BIMAPALA ditambah menjadi BIMAPALA UID.
B. Kondisi Obyektif Perkembangan Bimapala UID
1. Periode 1985 – 1989
Setelah
resmi berdiri, selanjutnya Bimapala UID dalam beraktivitas di kampus,
berada dalam naungan Senat (BEM) mahasiswa Fakultas Hukum, Seksi Olah
Raga, Kesenian dan Rekreasi (Sie. Orkesrek).
Pada periode
ini aktifitas organisasi sangat terbatas, yaitu terbatas pada kegiatan
Jambore dan Bakti Sosial yang diselingi dengan Hiking serta mengikuti
Lomba Lintas Alam Parakan Salak (berhasil memperoleh Juara II). Selama
periode ini pula eksistensi Bimapala UID belum banyak dirasakan oleh
mahasiswa UID. Hal ini tidak terlepas dari kurangnya fasilitas yang
dimiliki serta adanya pandangan sempit dan apriori dari pihak luar
terhadap Bimapala UID.
Kendala
lainnya adalah program kerja yang kurang terarah dengan baik dan tidak
sistematis, misalnya dalam penerimaan anggota baru menggunakan sistem
yang sangat sederhana, yaitu berdasarkan banyaknya jumlah kegiatan yang
telah diikuti oleh calon anggota.
Periode ini
merupakan periode penyamaan visi segenap fungsionaris dan anggota
Bimapala UID dalam upaya mengembangkan organisasi kearah yang lebih
baik. Dalam proses penyamaan visi ini tidak terlepas dari perbedaan
pendapat maupun pandangan dalam organisasi, hal ini wajar karena
merupakan dinamika dari kematangan berpikir. Untuk memperjelas orientasi
tujuan organisasi, akhirnya disepakati untuk mengadakan Musyawarah
Besar (Mubes) yang diadakan pada tanggal 28 Juli – 1 Agustus 1989 di
Sukareja, Sukabumi.
Mubes
pertama ini mempunyai nilai historis yang tinggi, karena melalui Mubes
ini dapat dirumuskan dan disahkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) Bimapala UID yang merupakan landasan pijak organisasi, sehingga
orientasi tujuan organisasi semakin jelas.
Pada periode
ini juga telah diciptakan Mars Bimapala UID yang diciptakan oleh Mas
Dono (Alm.) dan Mbak Neneng Lies Handayani dan diaransir oleh Bung
Suwita.
2. Periode 1989 – 1991
Dalam rangka
penataan manajemen organisasi maka pada periode ini merupakan masa
konsolidasi dari periode sebelumnya, untuk itu fungsionaris Bimapala UID
dengan didukung oleh segenap anggota, mengambil suatu kebijaksanaan
untuk mengadakan reformasi dan restrukturisasi dalam tubuh organisasi.
Sasaran
utama dari langkah konsolidasi ini adalah peningkatan sumber daya
anggota melalui penyamarataan kualitas pengetahuan, ketrampilan alam
bebas, yang diwujudkan dengan menyusun suatu sistem pendidikan dan
latihan yang terarah. Diklat pertama kali ini diadakan pada tanggal 21 –
26 Februari 1990, yang kemudian menghasilkan angkatan pertama diklat
yaitu angkatan Bukit Picung (BUPI). Diklat pertama ini merupakan embrio
dari sistem Diklat yang ada sampai sekarang.
Untuk
menunjang keberhasilan masa konsolidasi ini, maka organisasi memutuskan
untuk mengadakan her registrasi anggota yang diadakan pada bulan
Februari – November 1990. Dalam upaya meningkatkan eksistensi Bimapala
UID, maka pada periode ini terus diupayakan pendekatan intensif dengan
pihak rektorat. Setelah melalui proses pendekatan yang cukup panjang,
akhirnya pada tanggal 3 Februari 1990 pihak Rektorat UID meligitimasi
Bimapala UID sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di
lingkungan kampus UID, yang langsung dibawah koordinasi PUREK III UID.
Keberhasilan
ini tidak terlepas dari peran serta dan dukungan dari PUDEK FH Bapak
Imam Hidayat, SH. (alm.), Bapak Ahmad Mulkan, S.H. PUREK III UID dan
Bapak Endi Djunaedi PUREK III UID pengganti Bapak Ahmad Mulkan, S.H.
Dengan
diakuinya Bimapala UID sebagai salah satu UKM, maka orientasi
kegiatannya pun mencakup keempat Fakultas yang ada di UID. Untuk lebih
memperkenalkan keberadaan Bimapala UID, pada bulan November 1990 untuk
pertama kalinya diadakan kegiatan pendakian umum yang diikuti oleh
mahasiswa keempat Fakultas, kegiatan ini terus dikembangkan hingga
sekarang.
Seusai masa
her registrasi Bimapala UID mengadakan kegiatan mentoring pada bulan
Desember 1990 dalam rangka penyeragaman pengetahuan, ketrampilan serta
prinsip mental bagi anggotanya. Selain itu kegiatan mentoring ini
sebagai ajang uji coba bagi sistem Diklat yang akan diterapkan sebagai
sistem peniramaan anggota baru. Patut disayangkan, kegiatan ini hanya
diikuti oleh sebagian kecil anggota saja. Dengan demikian, dalam masa
konsolidasi ini secara tidak langsung telah terjadi seleksi alamiah
(natural selection) bagi anggota, sehingga hanya anggota yang berminat
dan mempunyai rasa memiliki yang tinggi saja yang tetap berkiprah dalam
mengembangkan sayap organisasi.
Masa
konsolidasi ini selesai pada bulan Desember 1990 dan tahun 1991 mulai
memasuki tahap pengkaderan anggota dengan membuka penerimaan anggota
baru melalui sistem Diklat yang baru pada awal maret 1991. Dalam proses
pelaksanaan Diklat ini Bimapala UID mendapat bantuan dari kampus berupa
ruang sekretariat yang digunakan hingga sekarang ini.
Dalam rangka
pengembangan aktifitas organisasi, untuk yang pertamakalinya,
diadakanlah kegiatan ekstern yang cukup progresif, yaitu ekspedisi
Penelitian dan Bakti Sosial pada masyarakat suku Tengger di kawasan
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur pada tanggal 1 – 10 Juli
1991.
Sebagai
penutup masa kepengurusan periode 1989 – 1991, diadakan Mubes kedua di
Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Mubes ini menghasilkan AD/ART yang telah
diperbaharui, pengembangan struktur organisasi dan program kerja serta
pembentukan Badan Pengurus Harian Bimapala UID periode 1991 – 1992.
Selain itu, melalui Mubes ini juga diangkat Bapak Ir. Raihan Rasjidi dan
Bapak Azhar Usman, SH sebagai Pembina organisasi.
3. Periode 1991 – sekarang
Periode ini
merupakan tahap penyempurnaan mutu organisasi, pengembangan demi
pengembangan dalam organisasi terus dilakukan dan eksistensi dari
Bimapala UID semakin kukuh. Pengembangan dan peningkatan sumber daya
anggota tetap menjadi issue sentral kebijaksanaan organisasi, karena
kami menyadari bahwa anggota adalah asset terpenting dari suatu
organisasi. Tanpa anggota yang berkualitas tinggi maka organisasi tidak
akan berkembang dengan baik, walaupun didukung oleh segudang sarjana.
Tidak mengherankan jika akhirnya Bimapala UID mempunyai prinsip, lebih
baik mempunyai anggota sedikit tapi berkualitas dari pada mempunyai
anggota anggota banyak tapi tidak menghasilkan apa – apa.
Dalam upaya
memperluas pengetahuan anggota, Bimapala UID telah mengutus beberapa
anggota untuk mengikuti kegiatan – kegiatan pelatihan seperti sekolah
SAR yang diselenggarakan oleh Wanadri, kursus Rock Climbing oleh
Skygers, Pendidikan jurnalistik yang diadakan Yayasan Pijar dan Mapa
Gunadarma.
Selain itu
sistem pembinaan anggota diperbarui dengan metode pengembangan
ketrampilan anggota yang lebih terarah dan sistematis, yang terangkum
dalam satu paket masa bakti calon anggota Bimapala UID. Sebagai landasan
pijak dari sistem ini adalah Peraturan Pelaksana Sistem Pendidikan dan
Latihan Bimapala UID, yang dirumuskan pada Mubes ke – IV di Cipayung,
Jawa Barat.
C. Hubungan Dengan Lembaga Lain
Dalam
perjalanan pengembangan organisasi, Bimapala UID telah menjalin hubungan
dengan beberapa organisasi, Lembaga swadaya Masyarakat maupun instansi
pemerintah. Hubungan ini dalam dua bentuk yaitu kerjasama antar
organisasi dan partisipasi aktif Bimapala UID dalam kegiatan.
Dalam
hubungan kerjasama organisasi, Bimapala UID telah menjalin hubungan
dengan Wanadri, Mapala UI dalam rangka penataan system Diklat. Pada
pelaksanaan ekspedisi, Bimapala UID bekerjasama dengan Palacandika,
Singosari Jawa Timur dan Mapala Siginjai Universitas Jambi. Selain itu,
Bimapala UID pernah diminta untuk turut membantu kegiatan pelatihan di
organisasi lain seperti di Giri Gahana UPN Jakarta pada kegiatan sekolah
kepala suku, dan beberapa Pendidikan Dasar pada organisasi Perintis
STTI, Krapala, Edelweiss SMA 5 dan Rismapala Bekasi.
Bimapala
juga berpartisipasi aktif dalam beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh
organisasi lain, diantaranya adalah kegiatan seminar yang diadakan oleh
Walhi Porda DKI, Pendidikan Jurnalistik yang diadakan oleh Mapa
Gundarma, kursus Rock Climbing yang diadakan oleh klub Skygers Bandung,
lomba panjat dinding yang diadakan oleh senat Fakultas Teknik
Universitas Ass-Syafi’iyah.
Instansi
pemerintah yang telah bekerjasama dengan Bimapala UID adalah Direktorat
Bimbingan dan kelembagaan Departemen Agama, Direktorat Bina Masyarakat
Terasing dan Direktorat Pengembangan Desa Departemen Dalam Negeri.